Senin, 29 November 2010

Pancaran Air Hidup

Berkomunikasi Dengan Yesus 

Bacaan  : Lukas 10:13-16Nats                        : ayat 16Pujian    : KJ. 453Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku. 

Mungkin kita pernah mendengar tentang pertemuan melalui telepon. Orang yang sedang berbicara dihubungkan satu sama lain. Dengan cara ini kita dapat mengadakan pertemuan dengan orang-orang yang tersebar di seluruh dunia. Sekarang ini, sangatlah mungkin untuk mengadakan komunikaasi jarak jauh dan kita dapat secara langsung melihat satu sama lain. 
Yesus tentu saja tidak menggunakan sarana “berbincang” atau “pertemuan melalui telepon” tersebut. Apa yang digambarkan tersebut di atas adalah sebuah metafora, artinya sebagai gambaran yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Gambaran tersebut bisa digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi pada Yesus dan kita sebagai para murid-Nya. Pada saat kita berhubungan dengan pribadi Yesus, kita juga sedang “online” dengan Bapa. Ketika kita sedang berhubungan dengan para murid yang sedang mendengarkan Yesus, kita sekaligus sedang menggabungkan diri dengan Yesus, dan melalui diri-Nya menuju ke Bapa. “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Dia yang mengutus Aku”.
Itulah jaringan kerja yang terjadi di komunitas kita. Saat kita mendengarkan Kabar Gembira, Ia datang untuk memaklumkan kabar sukacita ke seluruh dunia. Yesus berharap agar kita semua dapat berhubungan dengan-Nya, menerima sinyal-Nya dengan jelas dan cepat, dan dapat menghayati hidup kita dengan lebih baik berdasarkan data sukacita yang kita terima.
Kami mohon dan berusaha untuk memiliki hati yang peka terhadap suara-Mu dan berkomunikasi dengan-Mu.


gkjw.web.id

Sejarah GKJW, Bermula dari Pasar Hewan

Adalah Johanes Emde, yang lahir di tengah keluarga Kristen dari gereja yang beraliran pietisme (yang mementingkan kesalehan hidup). Sebagai petualang, pada 1811 ia kemudian tinggal di Surabaya dan menjadi seorang tukang arloji. Istrinya, Amarentia Manuel adalah seorang putri priyayi Jawa*.
Pada waktu Pdt. Bruckner -pendeta generasi pertama utusan NZG, badan pekabaran Injil Belanda ke tanah Jawa- menerjemahkan Kitab Suci dalam bahasa Jawa, ia mendapatkan salinannya.
Dalam pandangan Emde dan istrinya, buku tersebut lebih baik disebarluaskan kepada orang-orang Jawa. Lewat perantaraan anak gadisnya (nama?), buku ini diterima penjaja sarung keris (mranggi) yang kemudian dikenal namanya Pak Midah, seorang Madura dari kampung Pegirikan, Surabaya. Peristiwa yang terjadi di pasar hewan pada 1826 ini berlangsung begitu saja, tidak ada kelanjutan apa-apa.
Karena tidak bisa membaca, buku (lebih tepatnya traktat) tersebut diberikan kepada Pak Dasimah, seorang Jawa yang tinggal di daerah Wiyung. Sebagai seorang modin desa, ia lantas berusaha mengerti apa isi dari traktat itu. Mereka merasa heran dan tertarik dengan tulisan pembukanya. Terlebih lagi dengan kata “Putra Allah” dalam sebuah kalimat Purwane Evangelion Saking Yesus Kristus Putrane Allah (”Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”).
Ternyata yang sedang mereka baca adalah terjemahan Injil Markus. Meski tidak mengerti, mereka terus berusaha menggumuli ‘buku aneh’ tersebut. Apakah mungkin Allah yang Esa memiliki anak? Pengertian yang sangat bertolak belakang dengan kepercayaan yang dimilikinya. Elmu baru apakah ini?
***
Pada saat hampir bersamaan, Coenraad Laurens Coolen, kelahiran Semarang tapi peranakan Rusia-Jawa menjadi seorang sinder blandong (pengawas kehutanan Belanda). Meski ia dididik secara keras agama Kristen, tapi berkat pergaulan yang erat dengan penduduk desa, ia sangat paham dengan ngelmu Jawa.
Pada 1827 Coolen berhenti dari jabatan sinder blandong dan meminta izin membuka hutan di Ngoro (sebelah selatan Jombang). Beberapa waktu lamanya, tempat ini menjadi sangat ramai.Coolen menjadi seorang pemimpin baru. Pada waktu inilah ia juga menerjemahkan Pengakuan Iman Rasuli, 10 Hukum, dan Doa Bapa Kami ke alam bahasa Jawa.
Sekitar tahun 1835 (mungkin 1833) berlangsung upacara perkawinan di desa Wonokuli, dekat Wiyung. Perayaan ini dilangsungkan di rumah Kyai Kunthi, seorang yang sering pergi ke Ngoro dan tinggal beberapa bulan lamanya.
Dalam acara ini, hadir juga Pak Sadimah, salah seorang sahabat Pak Dasimah yang sering mengikuti kumpulan di Wiyung untuk membicarakan ngelmu baru Injil Markus. Ia mendengar kesamaan antara doa yang diucapkan oleh Kyai Kunthi dengan buku yang dipelajarinya.
Saat itu Kyai Kunti tengah melafalkan Pengakuan Iman Rasuli gubahan Coolen. Selama mendengarkan doa itu, Pak Sadimah mengerti bahwa dalam doa-doa itu disebut nama Yesus Kristus, Anak Allah, sama dengan yang mereka pelajari selama ini.
Kejadian ini lalu diceritakan kepada Pak Dasimah. Bukan main senangnya ia. Lalu, bersama kawan-kawannya mereka berangkat ke Ngoro untuk mendengar langsung pengajaran dari Coolen. Oleh Kyai Kunthi mereka diperkenalkan kepada Ditotruno, seorang pembantu Coolen yang mengurusi Desa Ngoro, sebelum akhirnya mereka bertemu langsung dengan Coolen sendiri.
Coolen tentu saja heran melihat kegigihan orang-orang Jawa asal Wiyung ini, karena mereka harus berjalan kaki 25 jam lamanya. Sejak itu, rombongan dari Wiyung ini meguru (berguru) kepada Coolen. Namun mengingat biayanya banyak, belum lagi jalan yang dilalui berat dan sukar, maka selama 5 tahun itu, sekali dalam setahun mereka berkunjung ke Ngoro. Beberapa bulan lamanya mereka mendapat berbagai pengajaran tentang agama Kristen. Sekembalinya mereka ke Wiyung, mereka mengadakan kebaktian setiap hari Minggu, seperti pengajaran yang diberikan Coolen.
***
Pada tahun 1840-1841, sebuah peristiwa yang tidak bisa dianggap kebetulan terjadi lagi. Anak Pak Dasimah yang bekerja sebagai pemotong rumput menawarkan rumputnya ke rumah Emde. Oleh istri Emde, ia ditanya tentang berbagai hal hingga membuatnya yakin bahwa anak Pak Dasimah ini memiliki pengetahuan yang lebih tentang agama Kristen. Oleh karena itu Emde dan istrinya berniat mengundang orang tuanya.
Akhirnya terjadi jua pertemuan itu. Sikap baik ditunjukkan oleh keluarga Emde. Selanjutnya, Emde juga mengunjungi orang-orang Kristen di Wiyung. Hal ini sangat mengherankan Pak Dasimah dan kawan-kawannya karena cara suami-istri ini berbeda dengan Coolen. Selanjutnya mereka menerima berbagai ajaran tentang agama Kristen. Salah satunya adalah soal baptisan, bahan pengajaran yang tidak mereka terima saat berada di Ngoro.
Dengan penuh keyakinan, orang-orang Wiyung ini menghadap Emde agar diperkenankan mengikuti sakramen Baptis, karena mereka sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, sudah merasa sebagai orang Kristen. Akhirnya mereka diperkenalkan dengan AW Meyer, pendeta yang menggembalakan jemaat Belanda di kota Surabaya.
Akhirnya, pada 12 Desember 1843, sebanyak 35 orang (18 laki-laki, 12 wanita dan 5 orang anak) menerima sakramen pembabtisan. Tanggal inilah yang pada tahun 1993 lalu diperingati sebagai hari I baptisan cikal bakal GKJW.
Setelah peristiwa ini, Pak Dasimah dan kawan-kawan berkunjung kembali ke saudara-saudara mereka di Ngoro dan meminta penjelasan tentang baptisan ini. Coolen sebenarnya tidak menghendaki jikalau manusia Jawa merasa menjadi sesama orang Belanda. Ia khawatir, dengan baptisan itu mereka menjadi sombong dan merasa diri sama dengan orang Belanda. Karena itu ia marah setelah mengetahui bahwa mereka telah dibaptis.
Pak Dasimah dan para sahabatnya diusir dan dilarang tinggal di Ngoro. Tetapi sebelum pergi, semalam suntuk mereka membicarakan hal itu dengan saudara-saudara di Ngoro. Beberapa orang di antaranya kemudian mengikuti jejak Pak Dasimah dan kawan-kawan untuk mendapatkan baptisan. Ditotruno, salah seorang di antaranya pun mengalami peristiwa serupa. Ia diusir dari Ngoro.
GKJW MojowarnoNamun demikian, Ditotruno yang diberi nama baptis Kyai Abisai justru hendak mengikuti jejak Coolen. Ia ingin membuka hutan sendiri. Daerah yang menjadi pilihannya ada di sebelah utara desa Ngoro, kira-kira 10 km jauhnya. Hutan angker bernama Dagangan itu berhasil dibukanya. Banyak orang tertarik sehingga desa ini berkembang pesat. Nama Dagangan kemudian diganti menjadi Mojowarno, karena letaknya tidak begitu jauh dari peninggalan kerajaan Majapahit.
Orang-orang Kristen yang jumlahnya semakin bertambah banyak dan tersebar di mana-mana itu kemudian membentuk pasamuwan-pasamuwan (jemaat). Hingga pada tahun 1931, tepatnya tanggal 11 Desember menggabungkan diri dalam sebuah persekutuan gerejawi bernama Oost Javaansche Kerk (Pasamuwan-pasamuwan Kristen ing tanah Djawi Wetan).
Perlu diketahui bahwa penggunaan nama Greja Kristen Jawi Wetan (sengaja mempergunakan ejaan bahasa Jawa) tidak dimaksudkan bahwa GKJW sebagai gereja suku. Nama ini hanya menunjukkan tempat (gereja teritorial). Artinya, GKJW terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi jemaatnya. Kenapa hanya di Jawa Timur? Karena di sanalah ladang pelayanannya, bumi tempatnya berpijak. Di luar Jawa Timur, GKJW mengakui keberadaan rekan kerja Allah yang lain.
Sampai sekarang ini, jumlah warga GKJW sudah berkembang menjadi 148.000 orang. Terdiri atas 152 jemaat yang tersebar di 12 Majelis Daerah (klasis), dengan jumlah pepanthan (calon jemaat) sebanyak + 400. Adapun bahasa yang dipakai dalam ibadah minggu beragam, mulai Indonesia, Jawa, Madura (khusus di Sumberpakem), sampai Inggris (temporer di Malang).
Dalam hubungan oikumenis, GKJW terlibat dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI wilayah Jawa Timur-Surabaya dan pusat-Jakarta), Christian Conference of Asia (CCA-Hongkong), World Alliance of Reformed Church (WARC-Genewa), World Council of Churches (WCC-Genewa), United Evangelical Mission (UEM-Germany).
Sementara, dalam hubungan dengan lembaga lain, GKJW terlibat dengan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW-Yogyakarta), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW-Salatiga), Sekolah Tinggi Theologia (STT-Jakarta).
Selain itu, secara intern aktivitas pelayanan GKJW juga merambah pada misi sosialnya. Antara lain lewat Yayasan Kesehatan (YK GKJW) untuk bidang kesehatan. Yasasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK GKJW) untuk bidang pendidikan. Lembaga Pendampingan Masyarakat (LPM GKJW) untuk bidang sosial. Pokja Peningkatan Ekonomi Warga (Pokja PEW) dalam bidang perekonomian.
*catatan:
Peran wanita dalam sejarah GKJW sebenarnya cukup sentral. Hanya saja, text book selama ini menurut kacamata penulis yang notabene Belanda, mengakibatkan peran kaum pribumi terabaikan. Hal ini terbukti dengan peran Amarentia Manuel, istri Johanes Emde serta salah seorang putri mereka. Berdasar kajian ulang, ditengarai Amarentia Manuel-lah yang lebih berperan dalam pemberitaan Kabar Baik kepada orang-orang Jawa. Alasannya, sebagai sesama pribumi, suku Jawa, tentu lebih mudah beradaptasi dan menyelami kebudayaannya ketimbang orang lain yang masih asing. Apalagi, dengan faktor bahasa yang ada, istri Emde tentu lebih menguasainya dengan baik

gkjw.web.id

Minggu, 28 November 2010

Kisah Hidup Kim-Bum

Kalian ada yang mau tau bagaimana kisah hidupnya Kim Bum dari kecil hingga ia debut?? Kalo mau silahkan baca kisah ini yang di ceritain sama ibunya sendiri ^o^.
Kim Bum adalah seorang anak yang memiliki senyum yang menarik. Setiap kali ia tersenyum berseri-seri, matanya akan mengikutinya. Bahkan bagi saya, sebagai ibunya, saya sering menemukan hal yang menarik setiap kali ia tersenyum. Hal ini menyatakan Kim Bum adalah seseorang yang suka tersenyum sejak masih kecil.Walaupun itu adalah hal yang normal untuk seorang bayi tersenyum / tertawa tapi Kim Bum melakukannya lebih sering. Bahkan kalau dia dibawa kerumah kerabat atau tetangga, dia masih tertawa gembira, dan benar-benar menggemaskan.
Senyum Kim Bum sungguh menawan (setuju, bikin meleleh, bikin kelepek2, senyumnya maut sekaliiiii……) , hal ini sudah saya rasakan ketika saya bermimpi selama kehamilan. Suatu hari, saya bermimpi ada tiga babi, dan mereka semua cantik. Aku bawa salah satu dari mereka dalam pelukanku dengan dua lainnya tampaknya melindungi di kiri dan kanan ku. Setelah aku terbangun, aku menyadari bahwa itu adalah mimpi dan berpikir bahwa aku akan melahirkan seorang anak perempuan.
Saya tidak yakin apakah aku terlalu bersemangat untuk memiliki anak saat waktu itu, tapi aku menangis karena terharu, setelah aku terbangun. Namun, 10 bulan kemudian, aku menggendong bayi laki2 kecil yang sangat tampan. Anak ku hanya terlalu tampan. Dia ku sebut The “princess piglet” yaitu indikasiku untuk anak bayi laki-laki yang indah.
Terutama ketika dia melihat seorang penyanyi di dalam sebuah pertunjukan, matanya akan tiba-tiba menjadi luar biasa cerah dan dia akan sangat bersemangat. Dia akan mencoba untuk meniru, seperti orang bersenandung bersama lagu. Aku bertanya pada diriku sendiri apakah dia benar-benar dilahirkan untuk menjadi seorang penyanyi.
Semua ibu akan mengatakan hal seperti ini tentang anak mereka tapi Kim Bum memang multi-talenta ketika ia masih kecil .Selama pesta ulang tahun pertamanya, aku membiarkannya meraih sesuatu yang dia inginkan tidak seperti biasanya ibu-ibu lain bertepuk tangan dan membujuk anak-anak mereka untuk mengambil barang-barang yang mereka inginkan. Namun, aku gugup menonton di sampingnya.
Pertama kali ia mengambil uang, diikuti oleh sebuah pensil. Saya langsung berpikir bahwa hal ini berarti dia akan menjadi kaya melalui belajar.Tapi sekarang sepertinya dia semakin jauh dari tujuan seharusnya ini dia.
Kim Bum ini populer di kalangan anak-anak perempuan di sekitar usianya ketika masih kecil (apalagi sekarang udah gede, bejibun tuh fansnya……). Salah satu alasan nya adalah ketampanannya, yang lainnya mungkin karena kedewasaan, yang tidak benar-benar sesuai usianya. Dia sering menjadi pemimpin di antara anak-anak lainnya.
Selama TK, setiap istirahat makan siang berakhir, gadis-gadis sering mencari Kim Bum dengan buku cerita. Mereka bahkan harus bersaing dengan harapan mendapatkan Kim Bum untuk memilih buku mereka. Kim Bum paling populer di kalangan gadis-gadis, aku tentu menjadi yang paling populer di kalangan kelompok ibu-ibu.
Kim Bum sangat sadar dengan kebersihan. Pertama, ia tidak suka ada kotoran atau noda pada tubuh nya. Suatu hari, neneknya mengatakan kepadanya bahwa “membangun istana pasir akan membantu dalam perkembangan otak”, dan dia percaya, ia pergi ke taman untuk bermain dengan pasir. Ketika itu ia khawatir bahwa pasir mungkin akan menempel ke dalam pakaiannya, dia hanya berjongkok di sana, dan menggunakan dua jari untuk mengaduk pasir.
Ada waktu lain ketika aku membawanya ke tukang rambut tapi ia tidak terlalu puas dengan hasilnya yang keriting. Oleh karena itu, ia sering memakai topi ke jalan-jalan. Aku merasa bahwa dengan sadar kebersihan bisa menjadi salah satu alasan-alasan kedekatan dengan gadis-gadis.
Kim Bum sering menyebutkan tentang mimpinya di masa depan, yang ada di dalam film. Kim Bum suka nonton film, sedemikian rupa sehingga apa pun yang ia berbicara yang garis diadaptasi dari film yang dia saksikan menyaksikan.
Mulai sekitar 3-4 tahun, setiap kali dia menonton film, ia bisa melihatnya sepanjang hari, peduli waktu. Selama di taman kanak-kanak, ia sudah dapat membuat kritik komprehensif pada film-film yang telah dilihatnya, yang benar-benar membuat kita semua kagum.
Ketika, anak-anak di usianya lebih suka bernyanyi daripada nonton film, dan bahkan ingin menjadi seorang penyanyi ketika mereka dewasa. Namun, Kim Bum tidak suka menyanyi. Kadang-kadang,di taman kanak-kanak dan Seni Budaya Dewan akan membiarkannya tampil di panggung, tapi ia hanya berdiri di sana diam.Sebenarnya sebagai seorang ibu, aku sedikit kecewa. Namun, aku senang sekarang bahwa ia telah menjadi aktor yang sangat baik, dan yang paling penting menyadari impian masa kecilnya.Saya merasa bahwa sebenarnya Bum Kim kecil bersikap lebih seperti orang dewasa daripada ibunya.
Pernah bertanya-tanya bgaimana jika Kim Bum bukan seorang aktor, apa yang akan ia lakukan? Mungkin akan menjadi seorang pemain sepak bola. Kim Bum berbakat dalam olah raga dan khususnya suka bermain sepak bola. Sejak di sekolah dasar, ia sering memainkan berperanpenting dalam tim sepak bola sekolah di beberapa sekolah sepak bola antar-kompetisi.
Kim Bum biasanya akan di posisi striker dalam tim. Setiap kali aku pergi untuk mendukung dia, dia akan selalu mencetak gol yang indah, sama seperti apa yang biasanya akan terlihat di TV. Ini membuat saya sangat bangga menjadi ibunya.
Aku ingat sekitar waktu itu, Kim Bum pernah bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola terkenal. Ketika ia di sekolah menengah, ia bergabung dengan klub sepak bola sekolah. Untuk ini, ayahnyaeberatan, yang menyebabkan pertentenagn dalam hubungan antara mereka berdua.
Ayahnya berharap, Kim Bum untuk berkonsentrasi pada studinya, tetapi jika ia bergabung dengan klub sepak bola. Namun, Kim Bum tidak mengubah pendiriannya. Dalam tiga tahun , ia bahkan menjadi kapten tim. Tapi satu kejadian mengubah segalanya. Pada tahun yang sama, timnya mengalami kekalahan dari 0-10 di sekolah sepak bola antar-kompetisi.Kim Bum menangis sangat keras setelah itu dan bersumpah untuk tidak bermain sepak bola lagi. Dan memang hal itulah yang terjadi.Melihat itu, kadang-kadang saya akan bertanya “kalau dia tidak benar-benar menjadi pemain sepak bola”.
Kim Bum adalah orang yang kuat. Bahkan jika dia terobsesi dengan hal-hal tertentu, ia akan berusaha mencapainya. Sebelum ia memasuki sekolah dasar, ia tinggal di Sydney, Australia selama sekitar satu tahun di tempat bibi dan nenek. Meskipun ia tidak bisa berbahasa Inggris , ia masih sempat untuk berkomunikasi dengan anak-anak dengan gaya yang sangat alami. Dia kenal banyak teman di sana dan dia bersemangat belajar bahasa Inggris selama di Australia. Saya pernah khawatir bahwa karena ia menikmati tinggal di Australia, bagaimana kalau dia enggan untuk kembali ke Korea Selatan.
Kekhawatiran saya tidak beralasan sekalipun. Ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami akan kembali ke Korea, dia menjawab “ya” tanpa ragu-ragu. Saya merasa bahwa ini menunjukkan tingkat kedewasaan dalam pikirannya. Meskipun ia sangat populer di kalangan anak-anak, tapi dia tidak punya pacar.
Kim Bum juga berusaha setelah ia bertekad untuk menjadi seorang aktor. Ia ikut di berbagai audisi juga ikut kursus akting. Mulai dari sekolah menengah, Kim sering didekati oleh pencari bakat yang menyarankan dia untuk menjelajah lingkungan hiburan. Namun, setelah setahun kerja keras, tapi tidak membuahkan hasil, Kim Bum mulai gelisah.
Tepat pada saat itu Kim Bum bergabung dengan “Survival Bintang Audition” yang diselenggarakan oleh KBS, yang mendorong rasa percaya dirinya secara signifikan. “Survival Star Audition” adalah sebuah agen yang bertujuan untuk menemukan bintang-bintang muda.. Kim Bum, yang berusia 17 tahun, ia bersinar di antara ribuan peserta, dan masuk peringkat sepuluh besar.Namun ia tidak melangkah lebih jauh karena usianya yang masih muda, tetapi tetap mempertahankan posisi ke-8.
Setelah “Survival Star Audition”, Kim Bum mulai menerima peluang. ia berperan sebagai anaknya Yoo Ho Jung dalam “Outrageous Women” dan bermain dalam komedi MBC sitkom “Unstoppable High Kick”, Kim Bum mengumpulkan sedikit popularitas. Dengan ketenaran nya datang juga gosip2. Di Internet dia harus menerima gosip tentang dirinya. Meskipun ini adalah bagian dari menjadi seorang aktor, aku masih menangis setiap kali aku melihat orang-orang berkomentar.
Kim Bum orang yang gigih. Dia berkata padaku, “Mum, jangan melihat komentar-komentar di internet.” Untungnya, komentar negatif tidak terus mengikuti.
Melihat kinerja baru-baru ini, aku tidak bisa berhenti, tetapi untuk mengingat adegan ketika ia menandatangani kontrak dengan agen manajemen. Aku menangis tak terkendali lalu aku khawatir bahwa dia akan dibatasi oleh orang lain. Aku merasa seperti anakku telah diambil dariku.
Kim Bum memegang tanganku dan berjanji: “Mom, tolong percaya padaku.” . Memang, tepat ia tidak mengecewakan saya. Oleh karena itu, saya percaya Kim Bum akan mampu menjadi salah satu aktor terbesar di Korea.

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN JOMBANG

Jombang termasuk Kabupaten yang masih muda usia, setelah memisahkan diri dari gabungannya dengan Kabupaten Mojokerto yang berada di bawah pemerintahan Bupati Raden Adipati Ario Kromodjojo, yang ditandai dengan tampilnya pejabat yang pertama mulai tahun 1910 sampai dengan tahun 1930 yaitu : Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat.
   
Menurut sejarah lama, konon dalam cerita rakyat mengatakan bahwa salah satu desa yaitu desa Tunggorono, merupakan gapura keraton Majapahit bagian Barat, sedang letak gapura sebelah selatan di desa Ngrimbi, dimana sampai sekarang masih berdiri candinya. Cerita rakyat ini dikuatkan dengan banyaknya nama-nama desa dengan awalan "Mojo" (Mojoagung, Mojotrisno, Mojolegi, Mojowangi, Mojowarno, Mojojejer, Mojodanu dan masih banyak lagi).
Salah Satu Peninggalan Sejarah di Kabupaten JombangCandi Ngrimbi, Pulosari Bareng Bahkan di dalam lambang daerah Jombang sendiri dilukiskan sebuah gerbang, yang dimaksudkan sebagai gerbang Mojopahit dimana Jombang termasuk wewenangnya Suatu catatan yang pernah diungkapkan dalam majalah Intisari bulan Mei 1975 halaman 72, dituliskan laporan Bupati Mojokerto Raden Adipati Ario Kromodjojo kepada residen Jombang tanggal 25 Januari 1898 tentang keadaan Trowulan (salah satu onderdistrict afdeeling Jombang) pada tahun 1880.
Sehingga kegiatan pemerintahan di Jombang sebenarnya bukan dimulai sejak berdirinya (tersendiri) Kabupaten jombang kira-kira 1910, melainkan sebelum tahun 1880 dimana Trowulan pada saat itu sudah menjadi onderdistrict afdeeling Jombang, walaupun saat itu masih terjalin menjadi satu Kabupaten dengan Mojokerto. Fakta yang lebih menguatkan bahwa sistem pemerintahan Kabupaten Jombang telah terkelola dengan baik adalah saat itu telah ditempatkan seorang Asisten Resident dari Pemerintahan Belanda yang kemungkinan wilayah Kabupaten Mojokerto dan Jombang Lebih-lebih bila ditinjau dari berdirinya Gereja Kristen Mojowarno sekitar tahun 1893 yang bersamaan dengan berdirinya Masjid Agung di Kota Jombang, juga tempat peribadatan Tridharma bagi pemeluk Agama Kong hu Chu di kecamatan Gudo sekitar tahun 1700.
Konon disebutkan dalam ceritera rakyat tentang hubungan Bupati Jombang dengan Bupati Sedayu dalam soal ilmu yang berkaitang dengan pembuatan Masjid Agung di Kota Jombang dan berbagai hal lain, semuanya merupakan petunjuk yang mendasari eksistensi awal-awal suatu tata pemerintahan di Kabupaten Jombang 


sumber = > www.jombangkab.go.id

Hewan-hewan ini Hidup Sebagai Pemakan Bangkai di Dasar Laut

Keanekaragaman hayati di tempat ekstrim termasuk daerah yang jarang diteliti. Tapi kita sudah cukup paham beberapa hal. Berikut tentang kehidupan dasar laut.

Ada sebuah pertanyaan, bagaimana mahluk scavenger (pemakan bangkai) di dasar samudera dapat bertahan hidup dengan begitu sedikitnya makanan yang bisa sampai ke lantai laut?


http://i50.tinypic.com/6xxitj.jpg
Coelacanth

Coba kita bayangkan, saat seekor ikan tuna mati di samudera, bangkainya mungkin tidak akan sempat ke dasar. Di tengah jalan, ia dapat disambar oleh koloni ikan dan habislah harapan para penunggu di dasar laut.
 
Untuk memahami hal ini, mari kita bayangkan dasar lautan sebagai sebuah tiang. Permukaan laut sebagai puncak tiang, sementara pangkal yang tertancap di lantai adalah dasar lautan. Apa yang akan kita temukan pada tiang ini?
 
Pertama, yang mungkin langsung kita kenali adalah jumlah hewan juga semakin sedikit. Aldea et al (2008) misalnya, menemukan kalau semakin dalam semakin sedikit jenis kerang (gastropoda dan bivalvia).

Ada sebuah keseimbangan. Banyak yang mati, tapi sedikit yang dikubur. Dan karenanya, sedikit pula yang menunggu di kuburan.
 
Tampaknya masalah kita telah terjawab. Hewan yang tinggal di dekat permukaan justru terlalu banyak jika saat mereka mati, tubuh mereka tenggelam hingga ke dasar.

Kenyataannya, Drazen (2002) menemukan kalau ikan scavenger di dasar laut, sama sekali tidak terpengaruh oleh variasi jumlah hewan yang tenggelam. Baik ada 1000 ekor ataupun hanya 20 ekor yang sampai ke dasar, ikan-ikan ini tidak menjadi tamak ataupun menjadi irit makanan. Keseimbangan sepertinya sangat kuat di dasar samudera.
 
Para hewan dasar laut hidup tenang dan bersahaja. Hampir semua bahkan justru merasa tersiksa kalau naik mendekati permukaan. Sebagai contoh, larva Echinus echinus tidak akan dapat berkembang kalau tekanannya tidak seperti di dasar laut (Tyler dan Young, 1998).

Kelihatannya seperti itu, adem ayem. Tapi tunggu dulu. Tidak semudah itu. Beberapa siluman dasar laut seringkali berpatroli menghajar penduduk. Ya, predasi tetap terjadi di dasar samudera.

Kemp et al (2006) memburu para siluman ini tanpa hasil. Dan merekapun menisbahkan menurunnya jumlah kepiting scavenger (Munidopsis crassa) pada siluman dasar laut bernama Benthoctopus sp, gurita dasar laut. Tapi jangan senang hati dulu kalau Pirates of Carribean mendadak jadi  kenyataan.

Kepiting scavenger, Munidopsis

Benthoctopus bukanlah gurita yang besar. Seperti penghuni dasar laut lainnya, ia bertubuh kecil (Polloni et al, 1979). Walau kecil, ia cukup mampu memangsa kepiting yang lengah.

Gurita dasar laut, Benthoctopus sp
 
Dasar laut dipenuhi oleh para scavenger, sedikit predator dan beberapa spesies yang tidak jelas. Dikatakan tidak jelas karena kita belum dapat menentukan apakah ia scavenger atau predator, atau lainnya. Ilmuan sangat berhati-hati dalam menggolongkan hewan dasar laut.

Britton dan Morton (1994) misalnya, tidak mau mengakui kalau sebuah hewan merupakan scavenger jika ia tidak melihat langsung hewan tersebut mendekati bangkai atau memakan bangkai.
 

Bulu babi dasar laut, Echinus
 
Mungkin kita terlalu buru-buru mengatakan kalau hewan di dasar laut semuanya kecil, gepeng dan konyol. Survey dasar laut, terutama daerah yang topografinya bergerigi, sulit dilakukan, sehingga walaupun dasar laut Hawaii dalamnya lebih dari 4000 meter, hanya 2000 meter saja kemampuan para peneliti untuk mencapainya (Borets, 1986).
Dan benarlah kiranya kalau kita terburu-buru. Sebagian besar ikan scavenger, justru semakin besar ukurannya saat semakin ke dasar samudera. Ini pula yang membuat Anderson (2005) curiga kalau Symenchelys parasitica, bukanlah scavenger. Ikan ini unik karena ukurannya justru mengecil saat laut semakin dalam. Analisa isi perut menunjukkan kalau ia memang scavenger.
 
Beberapa berpendapat kalau hewan dasar laut sebenarnya biasa saja. Tidak ada ukuran yang lebih besar atau lebih kecil. Kebetulan saja, sampel yang kita peroleh di permukaan adalah anak ikan, sementara di dasar adalah bapaknya ikan atau mbah nya ikan.

Metode penelitian dasar laut umumnya menggunakan kamera yang mengeluarkan cahaya yang menarik ikan. Anak ikan, paling tidak dalam penelitian Raymond dan Widder (2007) terbukti tidak suka dengan gemerlap kehidupan malam (well, di dasar laut selalu tengah malam anyway).

Jadi spesies yang dapat ditangkap di dasar laut hanyalah mbahnya ikan, walaupun anak dan cucunya mungkin sedang asyiknya bermain.

Cumi dengan mata di ujung tentakel

Saat kita berbicara tentang keanekaragaman spesies, tampaknya kita harus menerima penelitian Carney (2005) kalau hewan di dasar laut hampir merupakan kebalikan dari hewan di dekat permukaan laut.

Kita salah memandang lautan sebagai sebuah tiang ataupun sebuah piramida terbalik, kita seharusnya memandang lautan sebagai dua piramida, satu terbalik dan satu lagi tegak.

Masalahnya apakah dua piramida ini berdampingan, saling bertemu alas, atau saling bertemu puncak. Rex (1981) sudah menunjukkan kalau keanekaragaman hayati akan paling banyak di kedalaman menengah. Kedua alas piramidanya bertemu sehingga seperti intan.
 
Ikan laut dalam
 
Sekarang kesimpulan kita adalah, saat bicara jumlah, jumlah hewan semakin ke dasar laut semakin sedikit, tapi ukurannya belum tentu. Saat bicara ukuran, beberapa spesies memang semakin mengecil, sebagian lagi justru membesar (Collins et al, 2005). Dan saat bicara keanekaragaman, maka spesies paling beraneka adalah pada kedalaman menengah.
 
Demikianlah evolusi membentuk kehidupan. Jika seekor spesies diberikan pilihan untuk tinggal di dasar, di tengah atau di permukaan samudera, tampaknya akan lebih mungkin kalau ia memilih hidup di dasar samudera.

Kenapa tidak, disini predator sedikit, sang predator makan secukupnya saja, kebutuhan sang spesies pun sama, dia makan dan kawin secukupnya, dan para penduduk di sini dapat hidup bermalas-malasan menanti emas turun dari langit.

Mungkin emas itu adalah seekor ikan paus, yang bisa dikonsumsi hingga 50 tahun lamanya, bisa dikatakan seumur hidup bagi hewan dasar laut. Sedikitnya tekanan seleksi alam inilah yang menjelaskan mengapa ikan purba, yang telah ada ratusan juta tahun lamanya, sang legendaris Coelacanth, tampak tidak berevolusi sama sekali.
 
Lalu  pertanyaannya, mengapa Coelacanth tampak tidak berevolusi. Jawabannya karena Coelacanth mengalami sedikit sekali mutasi karena ia hidup di laut dalam. Apa yang anda harap dari hewan yang hidup di gua di dasar laut?

Radiasi hampir tidak mencapainya, sehingga mutasi sangat langka. Bila mutasi saja sudah sangat langka, apa yang mau di seleksi oleh alam? Coelacanth membuktikan prediksi teori evolusi bahwa mutasi dan seleksi alam merupakan dua faktor yang membangun evolusi sehingga spesies yang tidak mengalami mutasi dan seleksi alam tidak akan berevolusi.

Sedikitnya mutasi yang dihadapi oleh Coelacanth sudah cukup untuk membedakan coelacanth modern, yang ditemukan di Sulawesi dan coelacanth purba, yang ada di fosil, memiliki perbedaan fenotipe.

Spesies yang hidup merupakan famili Latimeridae sementara coelacanth purba merupakan famili coelacanthidae. Perbedaan ini terletak pada perbedaan ukuran, fosil coelacanthidae lebih kecil daripada latimeridae.

Selain itu, beberapa struktur internal latimeridae tidak ditemukan pada fosil coelacanthidae. Terlebih lagi, sisik cosmoid pada spesies modern lebih tipis dan termodifikasi dibandingkan sisik purba pada fosil yang ternyata lebih tebal.

Namun yang lebih nyata ada pada sirip. Sirip latimeridae ternyata telah sangat termodifikasi. Fosil coelacanthidae sayangnya tidak lengkap. Siripnya tidak ikut menjadi fosil sehingga ilmuan tidak tahu.

Untungnya, satu spesies fosil coelacanth baru ditemukan, dan dinamai Shoshonia arctoperyx. Menurut para penemunya, Friedman et al (2007) fosil sirip coelacanth ini sangat berbeda dengan sirip Latimeria.

Zimmer (2007) membuat gambar berikut untuk mengilustrasikannya, perhatikan perbedaan sirip tersebut. Zimmer bahkan mengatakan kalau status fosil hidup pada Latimeria sudah tidak pantas lagi disandangnya, hewan ini terlalu banyak berubah dari leluhurnya di masa lalu.
 
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/07/evolusi-sirip.jpg
Perhatikan sirip Latimeria dan Soshonia di ruas kiri (credit: Zimmer, 2007)
 
Pertanyaan lain, kenapa ikan dasar laut dikatakan hemat padahal sudah jelas ikan ini tamak. Beberapa bahkan memakan mangsa yang ukurannya lebih besar dari dirinya sendiri, dalam sekali telan.

Ini tentunya salah kaprah, karena ikan demikian ada di antara permukaan laut dan dasar laut, bukannya di dasar laut. Ikan tersebut hanya berada di laut dalam tapi belum cukup dalam untuk sampai ke dasarnya.

 

Jumat, 26 November 2010

Rhea, Salah Satu Bulan di Planet Saturnus Diduga Kuat Memiliki Oksigen

Bumi bukan satu-satunya tempat di Tata Surya yang memiliki oksigen. Rhea, satelit dari Planet Saturnus ternyata kaya akan oksigen. Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti, setelah Jupiter. Planet gas ini memiliki 62 bulan, dengan Titan sebagai satelit terbesar.


Pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, Cassini, melintas dekat orbit Rhea Maret lalu. Pesawat tanpa awak itu mendapati bulan dingin tersebut memiliki atmosfer yang mengandung oksigen.

http://www.arsastronautica.com/upload/news/pesek-saturn-rhea.jpg
Ilustrasi
 
Ini merupakan tempat ketiga di luar Bumi yang memiliki oksigen. Dua bulan milik Jupiter, Europa dan Ganymede, juga kaya akan oksigen. Baik dua satelit itu maupun Rhea sama-sama diselimuti es. 
 
Hal ini membuat peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa satelit es mengandung oksigen. "Fakta semakin banyaknya temuan tempat beroksigen sangat menggembirakan," ujar Ben Teolis, Kepala Penelii Southwest Research Institute kepada Space.com.
 
Dari temuan sebelumnya di Jupiter, oksigen muncul dari es. "Dari es, pecah jadi hidrogen dan oksigen," katanya. Teolis menduga proses yang sama terjadi di Saturnus.
 
Seluruh permukaan Rhea tertutup es dengan garis tengah 1.529 kilometer. Dari pengamatannya di ketinggian 502 kilometer dari permukaan, Cassini mendapati 70 persen atmosfer Rhea terdiri atas oksigen dan sisanya karbondioksida. Namun kadar oksigennya terlalu rendah, lima triliun kali lebih rendah ketimbang di Bumi. 
 
Cassani dijadwalkan akan kembali ke Rhea Januari mendatang. Kali ini akan lebih dekat dengan permukaan, yaitu 75 kilometer di atas kutub selatan bulan itu.

Sumber :
www.tempointeraktif.com

Kamis, 25 November 2010

Pernah Tidur Seperti di Tindih Setan ?? Berikut Penjelasanya !!

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? dont worry, anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya.

 
Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali,biasanya disertai juga dengan munculnya bayangan kegelapan. Hal inilah yang diasumsikan "ketindihan" makhluk halus orang sebagian besar orang.

Sleep Paralysis

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis. Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien.
Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Kurang Tidur

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

Di budaya Afro-Amerika,
gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
Di budaya China,
disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

Di budaya Meksiko
,
disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand,
disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

Di budaya Islandia,
disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

Di budaya Tuki,
disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

Di budaya Jepang,
disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

Di budaya Vietnam,
disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

Di budaya Hungaria,
disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

Di budaya Malta,
gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

Di budaya New Guinea,
fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
Sumber : keunikan-dunia.blogspot.com

Ternyata Gigi Berlubang Juga Bisa Menular

Orang berpikir penyebab gigi berlubang adalah karena mengonsumsi permen, gula atau semua makanan dan minuman yang manis. Tapi peneliti menemukan orang yang punya gigi berlubang juga bisa menularkan ke orang lain. Bagaimana bisa?


http://d.yimg.com/hb/ng/co/viva/20101116/09/2464129850-cara-alami-redakan-sakit-gigi.jpg?x=300&y=225&sig=gKTJxgscDoq1XfK8mwXjYQ--

Bakteri penyebab gigi berlubang dan gigi busuk disebut Streptococcus mutans. Bakteri ini bisa menular seperti halnya bakteri pilek atau flu yang menyebar dari satu orang ke orang lain.

Bagaimana cara menularkannya?

Tentu saja melalui kontak dengan orang yang punya gigi berlubang. Peneliti mengungkapkan jika seseorang berciuman dengan orang yang memiliki gigi berlubang akibat terinfeksi Strep mutans, maka bakteri ini akan berpindah dan menyebabkan gigi berlubang pada orang tersebut.

http://en.academic.ru/pictures/enwiki/83/Streptococcus_mutans_01.jpg
Streptococcus mutans

Hal ini juga bisa terjadi pada orangtua dengan anaknya jika ia saling berbagi sendok. Menurut peneliti berbagi alat seperti perlengkapan mandi atau makan bersama, serta melakukan kegiatan lain yang bersama dapat memindahkan partikel air liur dari satu mulut ke mulut lainnya.

Gigi berlubang ini awalnya berasal dari gigi berongga. Gigi berongga adalah kerusakan di bagian gigi yang berkembang menjadi lubang.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor seperti tidak membersihkan gigi dengan baik, sering mengemil, adanya plak di gigi serta kerusakan gigi yang terjadi terus menerus.

"Gigi berlubang atau berongga adalah salah satu penyakit yang bisa menular, meski demikian Anda sebenarnya bisa mencegah hal tersebut," ujar  Dokter Gigi Meinecke, DDS, juru bicara dari Academy of General Dentistry, seperti dikutip dari Menshealth.com, Rabu (17/11/2010).

Menyikat gigi di pagi hari dan sesaat sebelum tidur belumlah cukup untuk membersihkan gigi. Karena seseorang tetap harus menyikat gigi setiap kali selesai makan untuk membersihkan bakteri di mulut yang juga ikut makan.

http://www1.istockphoto.com/file_thumbview_approve/3481945/2/istockphoto_3481945_brush_your_teeth_they_love_it.jpg

"Ketika bakteri tersebut mengkonsumsi sisa-sisa makanan di gigi akan menghasilkan asam, dan nantinya asam inilah yang menyebabkan gigi berongga. Jika Anda tidak membersihkan gigi diantara waktu makan, maka gigi akan berada dalam lingkungan asam sepanjang hari dan asam ini akan menggerogoti gigi," ungkap Meinecke.

Masalah gigi berlubang umumnya terjadi pada anak-anak, tapi sebenarnya siapa saja bisa mengalaminya, termasuk bayi, orang dewasa ataupun orang yang sudah tua.

Jika gigi berlubang ini tidak ditangani dengan baik, maka akan memicu terjadinya pembusukan lebih parah yang dapat menyebabkan sakit gigi, infeksi, kehilangan gigi atau komplikasi lain.


Sumber :
ver/ir - www.detikhealth.com

Squidworm, Makhluk Misterius dari Perairan Sulawesi

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan makhluk misterius di kedalaman perairan antara Sulawesi dan Filipina. Makhluk tersebut memiliki tubuh yang menyerupai cacing dan cumi-cumi sehingga para ilmuwan menamainya "squidworm" atau cacing cumi. Ukuran makhluk misterius itu lebih kurang 9,4 cm.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/25/1523048620X310.jpg

Cacing cumi itu memiliki sepuluh tentakel yang panjang, menyeruak dari kepalanya. Selain itu, ia juga memiliki enam organ yang disebut nuchal. Organ ini memungkinkannya untuk mengecap rasa dan membaui sesuatu di dalam air.

Makhluk misterius itu ditemukan oleh tiga ahli biologi laut yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps Institution of Oceanography in California. Mereka menemukan spesies baru ini setelah melakukan eksplorasi di Laut Sulawesi pada kedalaman 2,8 km menggunakan kapal penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh.

"Saya sangat gembira. Hewan ini sangat menggoda sebab sangat berbeda dengan ciri-ciri hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Hewan ini punya bagian kepala yang fantastis," ungkap Osborn.

Cacing cumi yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut hidup pada kedalaman 100-200 meter di atas dasar laut. Rentang kedalaman itu diketahui merupakan wilayah yang kaya akan spesies yang belum teridentifikasi.

"Ketika saya mengeksplorasi wilayah tersebut, saya memperkirakan ada lebih dari setengah jumlah hewan yang kita lihat merupakan spesies yang belum teridentifikasi," lanjut Osborn.

Cacing cumi yang baru ditemukan itu diberi nama ilmiah Teuthidodrilus samae. Spesies tersebut dikatakan bukan merupakan predator. Mereka memakan campuran tumbuhan dan hewan mikro laut yang tenggelam di kedalaman.

Laut Sulawesi tempat spesies ini ditemukan merupakan wilayah yang terisolasi dari perairan di sekitarnya. Selain itu, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan konservasi yang memiliki beranekaragam bentuk kehidupan dan sejarah geologi yang unik.

Cacing cumi yang ditemukan di wilayah tersebut bukan hanya merupakan spesies baru. Sifat-sifat cacing cumi tersebut sangat berbeda dari bentuk kehidupan yang lain sehingga tak hanya membutuhkan nama spesies baru, tetapi juga genus baru, tingkatan taksonomi di atas spesies. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters baru-baru ini.


Sumber :
sains.kompas.com

Rabu, 24 November 2010

SUKU MADURA

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 6,8 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa.
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

Senin, 22 November 2010

Misteri Bola Api Naga Dari Dalam Sungai Mekong

Setiap tahun, penduduk Thailand berkumpul di sepanjang sungai Mekong di propinsi Nong Khai untuk menyaksikan sebuah fenomena misterius berupa naiknya bola-bola cahaya misterius dari permukaan sungai. Para penduduk lokal menyebutnya Bung fai paya nak atau bola-bola api naga.



Pada malam hari setiap awal bulan Oktober, para penduduk dan turis berdiri berjejer di pinggir sungai Mekong di propinsi Nong Khai. Mereka sedang menunggu fenomena yang disebut bola api naga.awa

Tidak berapa lama kemudian, dari permukaan sungai, puluhan bola-bola cahaya berwarna merah jambu menyembur dengan indah seperti sebuah orkestra yang dipimpin oleh seorang konduktor. Semua mulai bersorak kegirangan dan bertepuk tangan dengan keras.

Bola-bola cahaya tersebut menggantung di udara selama beberapa saat sebelum kemudian lenyap dalam kegelapan malam. Beberapa menit kemudian, peristiwa serupa kembali terjadi. Bola-bola api lainnya kembali terbang dari permukaan sungai yang kembali diiringi dengan teriakan sukacita.

Fenomena luar biasa ini hanya muncul 1-3 hari dalam setahun tepat di akhir masa retret umat Budha Thailand yang biasanya jatuh di bulan Oktober. Bola api itu muncul begitu saja tanpa suara dan asap.

Terkadang warnanya merah, merah jambu atau putih dan bisa menyembur hingga setinggi 100 meter dari permukaan sungai.

Biasanya ukurannya hanya sebesar telur ayam, bergantung di udara selama beberapa menit sebelum akhirnya lenyap. Umumnya bola api ini hanya dapat terlihat pada malam hari.

Legenda penduduk lokal menyebutkan bahwa bola-bola api ini datang dari seekor naga yang berdiam di dalam sungai.

"Aku telah melihat bola-bola api ini sejak kecil," Kata Pang Butamee, 70 tahun, yang tinggal di sebuah pondok di ujung sungai. Di dekat kediamannya, terdapat Wat Paa Luang, sebuah kuil elegan yang telah berumur 450 tahun dan merupakan salah satu tempat terpopuler untuk menyaksikan bola-bola api tersebut.


"Aku melihatnya muncul dari sungai dan dari kanal," Katanya lagi. "Ayah ibuku juga menyaksikannya, begitu juga ayah dan ibu mereka. Dan bukan itu saja, aku bahkan pernah melihat naga dengan mata kepalaku sendiri ketika aku berumur 13 tahun. Bentuknya seperti ular besar berwarna perak. Aku melihatnya sedang berenang di sungai."

Walaupun legenda mengenai naga Mekong sudah berakar begitu kuat, tidak semua penduduk Thailand mempercayainya. Bagi para ilmuwan, bola-bola api ini sebenarnya hanyalah sebuah fenomena alam yang dapat dijelaskan oleh sains. Menurut mereka, bola api tersebut muncul akibat pembakaran gas alam.

Seorang dokter bernama Manas Kanoksin telah menghabiskan 11 tahun untuk meneliti fenomena ini. Dengan kegigihan yang luar biasa, ia berusaha membuktikan teorinya bahwa bola-bola api ini adalah sebuah fenomena alam yang disebabkan oleh endapan gas Metana yang naik dari dasar sungai.

Menurutnya, akhir dari masa retret umat Budha sama persis dengan periode dimana bumi berada dalam jarak terdekat dengan matahari. Gravitasi matahari yang dikombinasikan dengan peningkatan kadar ultraviolet telah meningkatkan konsentrasi dan volatilitas oksigen di permukaan bumi.


Hal ini menyebabkan gas metana yang berhasil lepas dari dasar sungai mulai menyala dan terlihat seperti bola api. Bahkan menurutnya, fenomena ini tidak hanya terjadi pada bulan Oktober, namun juga pada bulan Mei ketika bumi kembali mendekati matahari.

Kementerian sains Thailand punya pendapat yang sedikit berbeda. Namun mereka setuju bahwa fenomena ini disebabkan oleh gas alam. Menurut mereka, fenomena ini muncul akibat pembakaran gas Phosphine.

Beberapa waktu yang lalu, kementerian ini mengutus beberapa penelitinya untuk mengamati dan mencari sumber bola-bola api ini. Mereka kemudian memasang sebuah thermo scanner di dekat tepi sungai di subdistrik Rattana Wapee.

Lalu lima kelompok peneliti ditempatkan di berbagai titik di tepi sungai termasuk di kuil distrik Phon Phisai.

Persis sesaat sebelum bola-bola api itu muncul, peralatan mereka menangkap adanya pergerakan dari aliran gas yang mengapung di atas permukaan sungai. Ini menunjukkan bahwa bola api tersebut dipicu oleh gas alam yang menyala.

Lalu mengapa peristiwa ini hanya terjadi pada saat berakhirnya masa puasa umat Budha di sekitar bulan Oktober ?

Menurut kementerian sains Thailand, jawabannya adalah karena akumulasi gas di dasar sungai mencapai puncak pada bulan Oktober. Karena sudah mencapai puncak, maka gas yang telah terkumpul akan menyembur ke atas membentuk bola-bola cahaya yang misterius itu.

Tidak peduli apapun penyebabnya, bagi penduduk lokal dan turis, festival ini tetap dianggap sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan dan sebuah kesempatan untuk merayakan hari raya keagamaan dengan khidmat.

"Peristiwa ini sangat ganjil dan kami tidak tahu pasti apa yang menyebabkannya. Namun apapun itu, saya percaya bahwa peristiwa luar biasa ini dapat membuat Nong Khai cukup untuk diterima sebagai salah satu keajaiban dunia." Kata Manas Anuraksa, seorang penduduk lokal.

Setiap tahun, paling tidak, 300.000 orang, baik turis lokal ataupun mancanegara datang berbondong-bondong ke Nong Khai untuk menyaksikan fenomena ini.

Jika suatu hari kalian memutuskan untuk jalan-jalan ke Thailand dan memutuskan untuk melihat sendiri bola-bola api naga, maka ada beberapa lokasi di sepanjang sungai Mekong di propinsi Nong Khai yang paling tepat untuk menyaksikannya, yaitu desa Pha Tang di distrik Sangkhom, Hin Mak Peng, Kuil di distrik Si Chiangmai, distrik Pak Khat dan distrik Rattana Wapee.

Para penduduk lokal bahkan menyediakan penyewaan sepeda motor untuk dipakai mengendarai sepanjang sungai dari distrik Muang hingga Phon Phisai dan Rattana wapee.

Di tempat itu, selain dapat menyaksikan bola-bola naga api, kalian juga akan disuguhi dengan atraksi kembang api dan lomba kapal cepat. Jadi, para backpackers, bersiaplah untuk festival tahun depan. Mungkin bola api naga dapat sedikit mencerahkan harimu.



dikutip dari www.apakabardunia.com

Minggu, 21 November 2010

dikutip dari www.apakabardunia.com

Sungai ini namanya Cano Cristales, terletak di Kolombia. Sungai ini memiliki 5 warna di bawah airnya. Dikenal juga dengan "Sungai Lima Warna" atau "Sungai Pelangi." Nah, yang bisa bikin airnya jadi berwarna itu adalah ganggang khusus yang ada pada bebatuan di sungai tersebut.


Arus air sungai mengatur jumlah matahari yang bisa mencapai ganggang, dan selama musim hujan, arus tersebut menjauhkan sinar matahari dari dasar sungai.

Pada musim kemarau, airnya terlalu dangkal jadi tidak akan mengeluarkan warna-warna tersebut. Tapi saat-saat diantara kedua musim tersebut merupakan waktu yang tepat bagi Cano Cristales untuk memamerkan warnanya.
Selama waktu-waktu tersebut, dasar sungai ditutupi oleh berbagai warna, mulai dari biru, hingga hijau dan merah, dengan banyak gradasi warna. Sayangnya keindahan ini hanya bertahan beberapa hari, antara musim hujan dan musim kemarau. Tapi hal itu yang justru membuat sungai ini menjadi lebih spesial.
Sayangnya, atau mungkin untungnya, sungai ini terletak didaerah yang terpencil, didekat kota La Macarena. Sungai dengan lebar 20 meter dan panjang 100 meter ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan kuda atau bagal dan hanya sedikit agen perjalanan yang menawarkan perjalanan kesana.